Rektor Unipi Dipercaya Jadi Dewan Pakar PERPINA dan Presidium PNI
Mabesnews.id.Tangerang – Di tengah kesibukannya menjalankan rutinitas kampus yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengRektor Unipi Dipercaya Jadi Dewan Pakar PERPINA dan Presidium PNIabdian kepada masyarakat, Rektor Universitas Prisma Indonesia (Unipi), Prof. Dr. Francisca Sestri, S.E., M.M., kembali dipercaya mengemban peran strategis di tingkat nasional.
Prof. Francisca Sestri kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar di dua organisasi bergengsi, yakni Perkumpulan Pemimpin Perempuan Indonesia (PERPINA) dan Presidium Persatuan Nusantara Indonesia (Presidium PNI).
Di PERPINA, organisasi yang diketuai oleh Veve Safitri dan beranggotakan para pemimpin perusahaan serta wirausaha berjejaring internasional, Prof. Francisca dipercaya menjadi bagian dari Dewan Pakar. PERPINA dikenal sebagai wadah pemberdayaan dan penguatan peran perempuan dalam kepemimpinan di berbagai sektor.
Sementara itu, di Presidium PNI yang dipimpin oleh Dr. Jan Maringka, S.H., M.H.—mantan Jaksa Muda Intelijen Kejaksaan Agung (2017–2020) dan terakhir menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI—Prof. Francisca menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar.
Presidium PNI merupakan organisasi yang menghimpun individu berjiwa nasionalis dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dalam merealisasikan Asta Cita. Program ini berfokus pada ketahanan pangan, hilirisasi industri, pemerataan pendapatan, dan penguatan ekonomi kerakyatan.
Berdasarkan hasil Rapat Pleno I yang digelar pada 23 April 2025 di Jakarta Selatan, susunan pengurus Presidium PNI ditetapkan sebagai berikut: Sekretaris Jenderal dijabat oleh Surya Kusumanegara, Ketua Dewan Pakar oleh Letjen (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K), dan Wakil Ketua Dewan Pakar oleh Prof. Francisca Sestri.
Dalam wawancaranya, Jumat (16/5/2025), Prof. Francisca menyampaikan alasan dirinya bersedia menerima amanah tersebut.
“Saya menerima posisi ini setelah membaca visi misinya yang sejalan dengan semangat kebangsaan dan pemberdayaan masyarakat. Saya juga mengenal baik para ketua umum. Terlebih di era digital seperti sekarang, koordinasi bisa dilakukan secara hybrid,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program-program kerja kedua organisasi membuka ruang kemitraan luas, tidak hanya dengan pemerintah, tapi juga dunia usaha, akademisi, masyarakat, hingga diaspora.
“Implementasi program-program edukatif untuk mencetak pemimpin dan penggerak di berbagai bidang sangat terbuka. Saya berharap organisasi ini mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Prof. Francisca.
Mengakhiri wawancaranya, ia menyampaikan harapan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Saya sebagai anggota Dewan Pakar berharap, semoga kedua organisasi ini benar-benar memberi manfaat bagi kita semua,” pungkasnya.***