Buronan Perompakan di Selat Bangka Tewas Ditembak Saat Penggerebekan
BANGKA BELITUNG – Seorang buronan kasus perompakan di Perairan Maspari, Selat Bangka, Kabupaten Bangka Selatan pada 2024 lalu, berakhir tragis. Tion (40), yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Bangka Belitung, tewas setelah digerebek tim gabungan Subdit Gakkum Dit Polairud Polda Babel dan Polsek Cengal di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, Kamis (7/8/2025) dini hari.
Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, DPO kita pada Juli tahun lalu atas nama Tion berhasil ditangkap Kamis dini hari di sebuah rumah di Desa Sungai Somor, Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI,” ujarnya.
Fauzan menjelaskan, saat penggerebekan berlangsung, Tion yang kedapatan tengah mengonsumsi sabu mencoba melarikan diri dan melawan petugas dengan mengeluarkan pisau dari pinggangnya. “Pelaku terpaksa diberikan tembakan tegas dan terukur karena membahayakan nyawa petugas,” katanya.
Setelah dilumpuhkan, Tion dibawa ke Puskesmas Cengal untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawanya tak tertolong. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
Dari lokasi penggerebekan, petugas menyita barang bukti berupa dua bilah pisau dan satu pucuk senjata rakitan laras panjang. “Keberhasilan ini merupakan wujud komitmen Kapolda Irjen Pol Hendro Pandowo menjaga keamanan perairan Bangka Belitung dari aksi perompakan terhadap kapal nelayan,” tambah Fauzan.
Rekam Jejak Kelam Tion:
Tion dikenal sebagai residivis kambuhan yang berulang kali keluar masuk penjara karena kasus perompakan. Pada Maret 2024, ia bersama tiga rekannya merampok kapal barang di Selat Bangka dengan senjata api. Mereka menjarah barang dan uang, serta menembak salah satu anak buah kapal (ABK) hingga tewas.
Aksi kriminal Tion bukan hal baru. Pada 2012, ia sudah pernah ditangkap Polairud Polda Babel. Setahun kemudian, pada 2013, ia melakukan perompakan terhadap 11 kapal nelayan hanya dalam satu hari sebelum akhirnya kembali dipenjara. Empat tahun berselang, pada 2017, Tion kembali melakukan aksi serupa dan harus mendekam di balik jeruji besi.
Kini, sepak terjang Tion berakhir di tangan aparat. Kisahnya menjadi peringatan bahwa pelarian panjang sekalipun pada akhirnya bisa terhenti.***Redaksi.