Demi Cerdaskan Anak Bangsa, Guru Honorer di Sikka Rela Digaji Rp300 Ribu dan Tempuh Perjalanan 3 Jam ke Sekolah
Sikka, NTT – Kisah pilu datang dari dunia pendidikan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Seorang guru honorer, Vinsensia Ervina Talluma (32), dengan penuh dedikasi rela mengabdi di pelosok demi mencerdaskan anak bangsa, meski hanya menerima gaji Rp300 ribu per bulan.
Sejak 5 Februari 2024, Ervina setia mengajar di Sekolah Jarak Jauh Wairkubang, ranting dari SDK 064 Watubala yang terletak di Dusun Wodong, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete. Setiap hari, ia berangkat pukul 06.30 Wita dari rumahnya, menempuh jarak sekitar 6 kilometer dengan waktu perjalanan hingga 3 jam.
Bukan jalan mulus yang dilalui, melainkan hutan lebat, bebatuan terjal, hingga kali yang kerap meluap saat musim hujan. Jika banjir datang, akses menuju sekolah terputus dan anak-anak terpaksa belajar di rumah.
Meski perjuangannya begitu berat, Ervina hanya menerima honor Rp300 ribu per bulan hanya Rp150 ribu dari komite sekolah dan Rp150 ribu dari dana BOS. Jumlah ini tentu jauh dari cukup, apalagi ia sudah berkeluarga. Untuk bertahan hidup, ia mencari penghasilan tambahan dengan berjualan sembako di rumah.
Namun, keterbatasan itu tak pernah mengikis semangatnya untuk mendidik anak-anak di kampung terpencil.
“Jalan kaki menuju sekolah tiga kilometer dengan melewati hutan, kali, dan bebatuan. Gaji kami hanya Rp300 ribu, jelas tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. Tapi demi anak-anak, tugas ini tetap saya jalankan,” tutur Ervina dengan mata bercahaya, Rabu (26/2/2025).
Kisah Ervina menjadi potret nyata bagaimana guru honorer di daerah pelosok berjuang dengan segala keterbatasan. Di saat negara gencar berbicara soal peningkatan kualitas pendidikan, masih ada pahlawan tanpa tanda jasa yang menanggung beban berat demi generasi penerus bangsa.
Masyarakat berharap, pemerintah memberi perhatian serius agar guru honorer seperti Ervina tidak lagi dibiarkan berjuang sendiri dengan honor yang jauh dari kata layak.